Minggu, 07 Mei 2017

Ini 3 Halusinasi Jupe, Ternyata Yang Terakhir Bikin Ustadz Zacky Mirza Terdiam

Kondisi Julia Perez semakin hari semakin menurun.

Padahal, beberapa hari lalu Jupe sempat direncanakan pulang setelah melakukan kemotherapy yang terakhir kalinya.

Namun sayang, setelah diperiksa, dokter masih belum mengizinkan Jupe untuk pulang.

Ini 3 Halusinasi Jupe, Ternyata Yang Terakhir Bikin Ustadz Zacky Mirza Terdiam
Julia Perez dan kondisi lengannya yang dipasang selang infus.


Di sisi lain, Jupe makin sering berhalusinasi di kamar rumah sakit.

Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera.

Berikut tiga halusinasi Jupe yang diungkapkan sahabat-sahabatnya.

1. Merasa di hotel

Hal ini diungkapkan Jupe saat dikunjungi oleh sahabat-sahabatnya dari Pesbukers.

Ustadz Zacky Mirza yang ikut mengunjungi mengungkapkan Jupe saat itu mengatakan dirinya sekarang sedang berada di hotel, bukan di rumah sakit.

2. Petik bunga di lengan

Dewi Persik mengungkapkan halusinasi Jupe yang lain.

Kata Dewi Perssik, Jupe merasa ada bunga-bunga yang tumbuh subur di lengannya.

"Suka, maaf, dia lihat tangannya itu banyak tumbuh-tumbuhan. Dipetikin. Bunganya dikasih. Jadi ada sesuatu yang aneh aja kata Kak Ruben begitu ke saya," ucap perempuan yang akrab disapa Depe ini.

3. Lihat Tuyul dan anak kecil

Masih menurut ustadz Zacky Mirza, Jupe mengaku kadang melihat Tuyul dan anak kecil di kamarnya.

Mendengar hal itu Zacky Mirza tak bisa berkata banyak. Dia hanya menyuruh Jupe perbanyak zikir.

"Suka liat tuyul dan anak kecil, tapi tetap saya arah-in banyak-in zikir," kata Zacky.

Saat dikonfirmasi mengenai halusinasi itu, adik Jupe, Nia Anggia, mengakui bahwa kakaknya beberapa kali mengalami itu akhir-akhir ini.

"Aku harap halusinasi itu karena pengobatannya aja. Dokter belum tahu pasti. Aku berdoa ini semua efek pengobatan aja," kata Nia.

Sebelumnya, Nia pernah mengatakan bahwa ingatan kakaknya akhir-akhir ini menurun.

Hal ini diungkapkannya usai konferensi pers acara penggalangan dana untuk Jupe di Warung Komando, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017) sore.

"Dia ada kenal orang, ada juga dia enggak kenal orang. Jadi dia harus diingetin lagi," ucap Nia kepada awak media.

Mimpi Ustadz Zacky Mirza

Ustaz Zacky Mirza mengaku Julia Perez masuk ke dalam mimpinya.

Tidak tanggung-tanggung, mimpi itu dialaminya sebanyak dua kali.

"Jadi sebenernya tuh saya udah 2 kali mimpiin Jupe,” ucapnya saat menjenguk, Senin (20/3/2017) sore.

Sulit dibayangkan jika mengulas isi mimpi yang dialami ustaz.

Pasalnya, mimpi itu seperti tanda yang belakangan sering diucapkan Jupe.

“Di mimpi yang pertama itu saya lihat Jupe, terus di depannya ada orang. Tapi mereka cuman saling tatap-tatapan doang. Saya bilang ‘apa ini ya maksudnya?’...," jawab Ustaz Zacky Mirza sambil mengernyitkan dahinya.

Selang beberapa waktu, ustaz yang sering mengikuti kabar terbaru Jupe dari media yang dibacanya membuat alam mimpinya dihadiri Jupe kembali.

"Nah yang semalem, karena saya udah sering lihat tayangan tentang Jupe terus, kebetulan saya juga abis pulang umroh, terus kebetulan abis ketemu langsung sama Imam Masjidil haram. bahkan saya dikasih tasbeh sama parfum."

"Terus saya kayak ngeliaht Imam samperin saya dan bilang ‘udah kasih buat Jupe?’” katanya sempat bingung tapi merinding mau kasih apaan?

Lalu setelah diingat-ingat pesannya, Ustaz Zacky pun mulai menyadari sesuatu.

“Sehabis solat subuh saya sadar mungkin tasbeh ama parfum itu mungkin diamanatin buat Jupe," ungkap ustaz yang datang mengenakan setelan berwarna biru dan kopiah putih.

Menerjemahkan dua mimpinya itu, sang ustaz pun hari ini menyampaikan dua benda yang ada dalam mimpinya tersebut.

Lagu 'Selamat Jalan Jupe' Tuai Kontroversi

Djalal, seorang pria asal Surabaya yang menciptakan dan menyanyikan lagu kematian untuk Jupe akhirnya angkat bicara.

Usai karyanya diunggah oleh akun IMR Official ke jejaring sosial YouTube, Djalal menuai banyak kritikan dan cibiran dari netizen.

Netizen menganggap karya Djalal tersebut bukanlah sebuah seni, melainkan sebuah do’a yang ia berikan untuk Jupe.

Namun rupanya Djalal memiliki pandangan tersendiri terhadap lagu yang ia khususkan untuk Jupe itu.

"Di dalam lagu tersebut tidak ada kalimat yang mendoakan ia meninggal itu tidak ada, Innalillahi itu artinya kita semua milik Allah, dan akan kembali pada Allah," ucap Djalal.

Tak hanya itu, Djalal juga mengklaim bahwa lagu tersebut adalah bentuk cintanya sebagai fans Jupe.

Jupe yang terbaring lemas di RSCM dihubungi melalui video call dari studio salah satu stasiun televisi swasta.

"Itu saking cintanya saya kepada Julia Perez, kenapa saya buat lagi itu, karena pada saat itu semua infotainment memberitakan bahwa usia Julia Perez tinggal 7 bulan," kata Djalal.

"Karena saya seorang seniman, maka saya buatkan lagu untuknya, sebagai dedikasi saya dan rasa cinta saya kepada Julia Perez," kata Djalal.

Djalal, penyanyi lagu berjudul 'Selamat Jalan Jupe'.

Bukanya dianggap sebagai seorang seniman, netizen malah menganggap Djalal hanya ingin numpang tenar lewat penyakit Jupe.

Julia Perez alias Jupe yang selalu ditemani oleh ibunya, Sri Wulansih.

“Biasa pengin tenar..apapun d lakukan .....smoga aj dia ngerasain apa yg d rasain mbk jupe”, tulis akun Herlly Nurpita.

“Mencari ketenaran,Pgn ngetop,mencari keuntungan d atas penderitaan org lain.. Nauzubilamindalik,” tulis akun Anita Wahab.

Namun saat diminta tanggapan atas tudingan netizen tersebut, Djalal menjawabnya dengan santai.

"Semua penyanyi yang ada di Indonesia pasti pengin ngetop," jawab Djalal.

Kini nampaknya unggahan tersebut telah dihapus dari akun IMR Official dan hanya meninggalkan lagu-lagu Djalal yang lain.

Menghina Nabi Muhammad Di Facebook, Pemuda Ini Akhirnya Dibekuk Bareskrim Polri

Mulutmu adalah harimaumu. Ungkapan ini rasanya cocok disematkan kepada kepada Natalius Telaumbanua di Silima Banua. Pemuda asal Nias Utara, Sumatera Utara itu ditangkap polisi lantaran telah menista agama Islam.

Menghina Nabi Muhammad Di Facebook, Pemuda Ini Akhirnya Dibekuk Bareskrim Polri


Natalius diduga menghina Nabi Muhammad SAW di akun Facebook milik kerabatnya, Hendri Agustinus Telaumbanua.

Lewat akun Facebook milik Hendri yang diketahui sudah tidak terpakai sejak Februari lalu, Natalius memposting konten hate speech yang menghina Nabi Muhammad SAW di grup Facebook "Debat Islam vs Kristen Mencari Kebenaran".

Proses penangkapan dipimpin Kasubdit II Dit Siber Polri Kombes Himawan Bayu Aji. Dari penangkapan pelaku, petugas mengamankan sebuah telefon genggam merek Advan S4T.

Kini, pelaku dan barang bukti sudah dibawa ke Bareskrim Polri untuk diperiksa lebih lanjut terkait apa motif pelaku sehingga berani mem-posting ujaran kebencian tersebut.

"Kini yang bersangkutan sudah dibawa ke Bareskrim," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran ketika dikonfirmasi, Jumat 21 April 2017.

Fadil menambahkan, mereka sampai sekarang masih melacak akun-akun di media sosial yang tergolong melakukan ujaran kebencian agar segera ditindak hukum. "Penindakan hukum sebagai dasar dan upaya penegakkan etika dalam beraktivitas di dunia maya," pungkasnya.

Bolehkah Istri Merahasiakan Gajinya Kepada Suami?

Bolehkah Istri Merahasiakan Gajinya kepada Suami?

Assalamu'alaikum wr wb.

Semoga pak Ustadz diberikan kesabaran dan rahmah dari Allah SWT.

Pak Ustadz, bolehkah saya bertanya tentang masalah hukum antara suami dan isteri. Begini ustadz, sebenarnya saya ini berdosa apa tidak, apabila saya merahasiakan gaji saya kepada suami. Saya takut kalau hal itu berdosa. Mohon ustadz jelaskan hak-hak isteri dan kewajibannya terkait dengan masalah gaji seorang isteri kepada suami.

Demikian pak ustadz, pertanyaan saya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Bolehkah Istri Merahasiakan Gajinya Kepada Suami?


Jawaban : 

Wa'alaikumsalam warahmatulahi wabarakatuh,

Kalau pertanyaannya berdosa atau tidak, maka jawabannya tergantung apakah pekerjaan itu wajib atau tidak. Sebuah pekerjaan wajib bila tidak dikerjakan akan berdosa. Atau sebaliknya, sebuah pekerjaan haram apabila dikerjakan, malah berdosa.

Masalahnya sekarang, apakah ada kewajiban bagi isteri untuk memberitahu kekayaannya kepada suami? Atau haramkah seorang isteri tidak memberitahu kekayaannya kepada suami?

Maka masalahnya harus kita kembalikan kepada kedudukan harta isteri di depan suami. Dalam syariat Islam, harta kekayaan milik isteri adalah sepenuhnya hak isteri. Suami tidak berhak apapun dari harta isterinya, kecuali bila isteri memang berniat memberinya, menghadiahkannya atau bersedekah kepada suaminya.

Otomatis secara hukum hitam putihnya, sebenarnya tidak ada hak pada suami untuk menguasai harta kekayaan milik isterinya. Dan termasuk juga tidak punya hak memaksa untuk mengetahui jumlah harta kekayaan isterinya itu.

Sebaliknya, kalau kita memandang dari harta kekayaan suami, maka pada sebagian harta suami ada hak isteri. Meski ukuran atau prosentasenya tidak secara baku ditetapkan, namun hak itu ada. Sehingga dalam fiqih Islam, seorang isteri yang mengambil harta suaminya tanpa izin, tidak terkena hukum potong tangan. Karena syarat hudud pencurian tidak terpenuhi, yaitu pada sebagian harta itu ada hak isteri isteri, di sampaingistri memangpunya akses untuk memakai harta suami.

Syariat Bukan Hanya Hukum

Apa yang kami sebutkan di atas semata-mata dipandang sebelah mata, yaitu dari kaca mata hukum. Namun perlu diketahui, bahwa hidup kita ini tidak mungkin hanya didekati dengan pertimbangan hukum hitam putih semata. Bahkan agama Islam itu bukan 100% berisi hukum hitam putih, tetapi di dalamnya ada juga diautr masalah akhlaq, etika, hubungan interpersonal, qona'ah, 'iffah, itsar dan seterusnya.

Maka sebelum merahasiakan gaji kepada suami, perlu dipertimbangkan juga efek dan dampak lain dalam kaitannya dengan hubungan kemesraan antara suami dan isteri.

Alangkah indahnya bila antara suami dan isteri ada saling keterbukaan, termasuk dalam masalah pengelolaan kekayaan. Meski masing-masing berhak atas harta mereka, tidak ada salahnya bila mereka saling berdiskusi dan bertukar pikiran. Sebab mereka adalah satu keluarga, bukan lawan dagang, apalagi lawan tanding.

Sangat harmonis rasanya kalau isteri bersifat terbuka kepada suaminya, termasuk dalam masalah gajinya, pergaulannya, masalah di kantornya dan lainnya. Demikian pula dengan suami, tidak ada salahnya bila banyak berdiskusi dengan isteri, baik dalam masalah keuangan atau pun hal-hal lainnya.

Semua itu dilakukan demi terciptanya keluarga yang sakinah mawaddah warahmah antar suami dengan isteri. Dan tidak semata-mata harus diselesaikan dengan hukum hitam putih semata.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatulahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Rezekimu Tahu Dimana Kamu Berada, Percayalah!

Imam di sebuah masjid dalam pengajian berkata:

"Mungkin kau tak tahu di mana Rezekimu. Tapi Rezekimu tahu di mana kamu berada. Dari langit, laut, gunung, & lembah, Rabb memerintahkannya menujumu.

Allah berjanji menjamin Rezekimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

Rezekimu Tahu Dimana Kamu Berada, Percayalah!


Tugas kita bukan mengkhawatirkan Rezeki atau bermuluk cita memiliki, melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia-Nya.

Betapa banyak orang yang bercita-cita menggenggam dunia, dia alpa bahwa hakikat Rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka, tapi apa yang dinikmatinya.

Betapa banyak orang bekerja membanting tulang, memeras keringat, demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggal mati.

Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan Rezeki pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang Rezeki itu urusanNya.

Kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi Rezeki tak selalu terletak di pekerjaan kita, Allah taruh sekehendakNya.

Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa, tapi Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya? Ikhtiar itu laku perbuatan.

Rezeki itu kejutan

Ia kejutan untuk disyukuri hamba bertaqwa, datang dari arah tak terduga. Tugas kita cuma menempuh jalan halal, Allah lah yang melimpahkan bekal.

Sekali lagi, yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia, jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia, lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.

Dengan itu kita mohon "Ihdinash Shirathal Mustaqim"; petunjuk ke jalan orang nan diberi nikmat ikhlas di dunia & nikmat ridhaNya di akhirat. Bukan jalannya orang yg terkutuk apalagi jalan orang yg tersesat.

Maka segala puji hanya bagi Allah, hanya dengan nikmatNya-lah maka kesempurnaan menjadi paripurna

Tiga Amalan Di Bulan Sya'ban Yang Dicontohkan Oleh Rasulullah

Tiga Amalan Di Bulan Sya'ban Yang Dicontohkan Oleh Rasulullah | Saat ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Secara bahasa, Sya'ban dari kata syi’ab bisa dimaknai sebagai jalan setapak menuju puncak. Artinya, bulan ini merupakan batu loncatan terakhir untuk menuju bulan Ramadhan.

Tiga Amalan Di Bulan Sya’ban Yang Dicontohkan Oleh Rasulullah


Bulan Sya'ban merupakan salah satu bulan yang istimewa. Ada satu riwayat yang menyatakan bahwa pada bulan Sya'ban ini amal manusia diangkat kepada Allah Azza wa Jalla.

وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Inilah bulan yang di dalamnya amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad; Hasan)

Mengetahui keistimewaan bulan Sya’ban tersebut, ada Tiga Amalan Di Bulan Sya’ban Yang Dicontohkan Oleh Rasulullah.

Pertama, memperbanyak puasa sunnah

Selain puasa di bulan-bulan haram seperti Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga mencontohkan puasa sunnah diperbanyak di bulan Sya'ban ini.

Seorang sahabat junior bernama Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saat melihat banyak puasa sunnah yang Rasul kerjakan di bulan Sya'ban.

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Aku (Usamah bin Zaid) berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban.” Rasulullah menjawab, “Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i; hasan)

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha juga menuturkan hadits yang senada  mengenai amal di bulan Sya'ban ini.

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari)

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani dalm Kitab Fathul Bari menjelaskan bahwa kalimat “berpuasa sebulan penuh” adalah ungkapan yang bersifat majaz. Dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa menyatakan “berpuasa sebulan penuh” sedangkan maksud sesungguhnya adalah “berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu”.

Di sisi lain, sebagian ulama menjelaskan bahwa maksud memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban adalah puasa-puasa sunnah, yakni puasa pada hari Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, puasa Dawud dan lainnya.

Kedua, melunasi hutang puasa

Bagi para muslimah, sudah wajar bila memiliki hutang puasa Ramadhan karena mereka memiliki udzur syar’i seperti haidh dan nifas yang mengakibatkan haramnya berpuasa. Karena sudah mendekati Ramadhan lagi, maka hendaknya bagi muslimah yang belum tuntas membayar hutang puasa untuk segera melunasinya di kesempatan bulan Sya'ban ini.

Memang, sebagian muslimah mampu untuk melunasi hutangnya dalam rentang beberapa  bulan setelah Ramadhan. Namun, ada yang belum sempat menunaikan Qadha puasanya, sebagaimana Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha, beliau pun baru sempat menunaikan hutang puasa di bulan Sya’ban.

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ . قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِىِّ أَوْ بِالنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم

Aku punya hutang puasa Ramadhan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (HR. Al Bukhari)

Ketiga, memperbanyak amal shalih

Pada bulan Sya'ban kita dianjurkan meningkatkan kuantitas amalan shalih dan ibadah secara umum. Misalnya, shalat rawatib, shalat malam, tilawah Al-Qur’an, sedekah, amal sosial dan lain-lain. Selain amal-amal shalih tersebut akan diangkat kepada Allah, meningkatkan kuantitas amal di bulan ini akan menyiapkan diri kita untuk memasuki Sayyidus syuhur, yakni Bulan Ramadhan.

Rasulullah: Baca Doa Ini Saat Bermasalah, Pasti Dikabulkan

Sayyidina Utsman bin Affan pernah dilaporkan oleh sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash Kepada Sayyidina Umar bin Khaththab. Alasannya, Sayyidina Utsman tidak menjawab salam yang disampaikan oleh Sa'ad.

"Mengapa engkau tidak menjawab salam yang disampaikan oleh Sa'ad?" tanya Umar kepada 'Utsman.

Rasulullah: Baca Doa Ini Saat Bermasalah, Pasti Dikabulkan


"Aku tak mendengarnya. Memangnya Kamu ucapkan salam kepadaku, wahai Sahabatku Sa'ad?" tanya Utsman, sekaligus konfirmasi kepada Sa'ad.

"Iya, Aku ucapkan salam untukmu." beber Sa'ad.

Setelah beristighfar atas kekeliruannya, Utsman lalu berkata.

"Tadi, Aku tengah memikirkan satu doa mustajab yang diajarkan oleh Rasulullah kepadaku. Aku melupakannya karena penglihatan dan hatiku sedang tertutup." tutur Utsman.

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullahu Ta'ala ini, ternyata Sa'ad bersama Utsman, langsung mendengarkan doa mustajab yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Kata Nabi, "Itu doa Dzun Nun (Nabi Yunus 'Alaihis salam) ketika sedang berada di perut ikan,

لا اله الا انت سبحنك انى كنت من الظالمين

(Tiada Tuhan yang hak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang yang zhalim.)

"Sesungguhnya," janji pasti Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "setiap Muslim yang berdoa dengan doa tersebut dalam suatu persoalan, pasti doanya akan dikabulkan."

Sahabat, mari rutinkan doa ini. Serumit dan sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, Allah Ta'ala Maha Penolong atas hamba-hamba-Nya.

Terlalu Lama Baca Surat Waktu Shalat, Imam Masjid Ini Disiram Bensin Dan Hampir Saja Dibakar Jamaah

Seorang Imam di sebuah masjid di Kota Nablus kawasan Tepi Barat Palestina nyaris dibakar jamaah saat memimpin shalat.

Peristiwa yang menghebohkan itu, karena imam dinilai terlalu lama memimpin shalat.

Terlalu Lama Baca Surat Waktu Shalat, Imam Masjid Ini Disiram Bensin Dan Hampir Saja Dibakar Jamaah
Ilustrasi


Dikutip dari Alarabiya.net, Senin ( 17/4/2017), jamaah yang berniat membakar imam masjid tersebut seorang pria berusia 50 tahun, dan sampai saat ini identitasnya masih dirahasiakan pihak aparat berwenang.

“Seorang warga mengatakan kalau pelaku sudah mengingatkan sang imam berkali-kali untuk tidak mempanjangkan doa dalam shalat. Sehingga pelaku terpicu melakukan hal tersebut,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Kantor Berita Palestina, Maan.

Pelaku diketahui dalam kesehariannya bekerja sebagai penjaga gedung di kota Nablus.

Ia diketahui membawa botol penuh bensin dan melemparkannya kepada imam di dalam masjid usai Shalat Subuh.

Ceritanya, setelah shalat subuh berjemaah di masjid itu, pria ini lantas membawa botol berisi bensin dan kemudian melemparkannya ke sang imam.

Kebakaran terjadi dan jemaah lain segera memadamkan. Aparat kepolisian Palestina tiba tak lama setelah kejadian dan menangkap pelaku. Menurut laporan Al Arabiya, tidak ada kerusakan berat di masjid itu. Sang imam juga selamat.

Salah seorang saksi mengatakan, sebelum berusaha membakar imam, si pelaku sudah memperingatkan imam beberapa kali, agar tidak terlalu lama memimpin shalat. “Dia mengancam imam, meminta agar tidak memperpanjang doa (bacaan surat dalam shalat) dan ibadah,” ujarnya.

Pria itu kini didakwa dengan beberapa tuduhan, termasuk serangan terhadap rumah ibadah, pembakaran dan niat mencelakakan.

Muadz Bin Jabal Pun Ditegur Oleh Rasul

Suatu ketika, sahabat Muadz bin Jabal mendapatkan teguran keras dari Rasulullah. Dikala terdengar kabar bahwa Sahabat Muadz yang bertindak menjadi imam bagi kaumnya, ternyata berlebihan dalam membaca surat Al Qur'an pada shalat Isya yang ia pimpinnya sepulang dari shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Dan Rasulullah pun mengeluarkan sebuah teguran yang tak ringan: "Apakah engkau ingin menjadi penebar fitnah wahai Muadz??".

Setelah teguran itu, Muadz bin Jabal Radhiyallahu Anhu pun tidak lagi berlebihan dikala menjadi imam. Semula membaca surat Al Baqarah dalam satu rakaat pada shalat Isya, kini ia pun menggantinya dengan surat yang sedikit lebih ringan.

Berikut adalah teks lengkap hadits tentang larangan keras bagi seorang imam yang menyusahkan makmumnya,

Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata,

صَلَّى مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ الأَنْصَارِىُّ لأَصْحَابِهِ الْعِشَاءَ فَطَوَّلَ عَلَيْهِمْ فَانْصَرَفَ رَجُلٌ مِنَّا فَصَلَّى فَأُخْبِرَ مُعَاذٌ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّهُ مُنَافِقٌ. فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرَهُ مَا قَالَ مُعَاذٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَتُرِيدُ أَنْ تَكُونَ فَتَّانًا يَا مُعَاذُ إِذَا أَمَمْتَ النَّاسَ فَاقْرَأْ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا. وَسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى. وَاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ. وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى

Mu’adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin shalat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jama’ah. Ia pun shalat sendirian. Mu’adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu’adz pun menyebutnya sebagai seorang munafik. Orang itu pun mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Mu’adz padanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menasehati Mu’adz, “Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi menjelaskan bahwa hadits tersebut tetap menunjukkan adanya pengingkaran terhadap suatu yang dilarang. Walau yang dilanggar adalah suatu yang makruh, bukan suatu yang haram.

Hadits tersebut berisi pula penjelasan bolehnya mengingatkan orang lain dengan kata-kata.

Imam Nawawi melanjutkan, “Hadits di atas berisi penjelasan untuk meringankan shalat dan peringatan agar tidak memperlama shalat apalagi saat makmum tidak ridha (tidak suka) dengan lamanya shalat seperti itu.” (Syarh Shahih Muslim)

Dari sini, seharusnya imam menimbang-nimbang surat yang dibaca ketika mengimami shalat sehingga tidak menyusahkan jama’ah apalagi yang belum terbiasa shalat lama.

***

Betapa indahnya Islam menata semua perkara dan urusan dalam kepemimpinan. Shalat yang menjadi gambaran pun menjadi inspirasi. Muadz bin Jabal yang ditegur oleh baginda Nabi saat itu bukan karena apa-apa ia ditegur, tapi karena agar keringanan yang dibawa agama ini dapat dirasakan oleh kaumnya Sahabat Muadz bin Jabal yang mayoritas adalah para petani. Setelah seharian mereka bekerja di ladang, berat rasanya jika masih harus melaksanakan shalat Isya berjamaah dibelakang Sahabat Muadz bin Jabal dengan bacaan surat Al Baqarah dalam satu rakaat.

Demikianlah semestinya seorang Imam dikala ia mengimami. Bukan lagi berpikir tentang kenyamanan dirinya, Tapi ia berpikir bagaimana kenyamanan makmum yang ia imami.

Begitu pula, Pemimpin yang baik bukanlah yang menyesuaikan kebijakan dan tingkah lakunya dengan hawa nafsu diri atau orang lain, tapi hendaknya ia mampu menyesuaikan kebijakan dan tindak tanduknya dengan kehendak Allah Ta'ala.

Yang telah menciptakan dirinya, menciptakan rakyat dan keluarganya bahkan yang telah memberikan ujian dengan bentuk amanat di pundaknya itu, meskipun ia hanya seorang imam. Wallahu A'lam.